Friday, June 8, 2012

Khairul Naim Rafidi:Kawan,Lawan,Inspirasi dan Aspirasi


penulis sedar bahawa penulis mengalami sedikit kesukaran memerah idea baru-baru ini.mungkin impak dari kerja lebih masa,kurangnya tidur mahupun lebihnya makan,mungkin.apapun,penulis berharap sasaran jelas 2012 tidak kabur dari tumpuan penglihatan,insha Allah.

tergerak hati penulis untuk terus melakar tinta kata di laman ini,setelah mengalami minggu-minggu belakang yang penting.banyak yang boleh dicerita,banyak yang mahu dikongsi namun tidak banyak yang boleh ditulis lantaran kekangan masa yang sempit.

habis kisah di Kuantan,bumi hijau kini dipenuhi pokok-pokok batu yang tinggi lagi indah.pagi hari,kabus bercumbu dengan Menara Zenith,saujana mata memandang bandar Kuantan yang bakal sesak bila-bila masa dengan manusia sibuk.kini,kita mula mengalih arah pelayaran kehidupan.dari Kuantan,sebilangan besar mengalih haluan ke Shah Alam,dan tidak kurang juga sebahagian ke Utara,Timur dan segenap kompas lain Malaysia.

cerita sama pada masa yang lain buat rakan-rakan muda di negeri Terengganu,yang mula melonjak ke satu lagi peringkat pengajian yang lebih tinggi.semoga ruang dan peluang itu dimanfaatkan sepenuhnya oleh mereka,untuk mengukir satu kejayaan,yang merangkumi kejayaan holistik mencakupi aspek fizikal,mental jua spiritual.

kenapa kita meletakkan satu harapan yang besar lagi tinggi kepada mereka?sekiranya ditanya,maka penulis akan menjawab kerana mereka punya daya potensi yang bisa mencetus satu impak,momentum yang luar biasa,yang bisa merobah masa depan negara,selamanya,insha Allah.kisah ini mungkin akan dicerahkan dalam pos lain oleh penulis.

ingin penulis bingkiskan sedikit puisi buat sahabatku yang juga lawanku,Khairul Naim Rafidi,mantan Presiden Jawatankuasa Perwakilan Kolej Uitm Kuantan.

"karena Kaseh"-Syed Pulut Lepa Alyahya

ditanya aku,mengapa aku begini?,
senyum,jawabku ringkas,"karena kaseh"
mereka terpinga,aku ketawa
karena..
kalau bukan karena kaseh,tidak aku gadaikan masa depan,
kalau bukan karena kaseh,tidak aku taruhkan hartaku,masaku dan nyawaku,
kalau bukan karena kaseh,tidak air mata ini berlinangan,
kalau bukan karena kaseh,tidak darah ini bertitisan,
kalau bukan karena kaseh,tidak berdiri aku di landasan perjuangan,
kalau bukan karena kaseh,tidak aku bersama kalian
karena kasehku,cintaku,sayangku,
pada kamu dan kalian,
pada masa lalu dan masa kemudian,
jawabku satu,tiada lebih,hanya karena kaseh.


dinukil khas untuk Khairul Naim Rafidi,sesungguhnya,kalimat remeh itu kerap membuatkan aspirasi datang kepadaku.

Penulis ialah Syed Pulut Lepa Alyahya,aktivis Perhati&Nukil

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...